Wednesday, August 23, 2017

APAKAH AQIDAH ASY’ARIYYAH SESAT?


Oleh : Maaher At-Thuwailibi

Beritauniknegaraindonesia.blogspot.com - Ada yang tanya: “Ustad, saya ngaji di majelis ustad fulan. katanya Asy’ariyyah adalah kelompok sesat. Bagaimana sebenarnya tadz. apa saya ngga salah dengar? syukron.”

Kami Jawab: Anda bukan salah dengar, tapi salah datang pengajian. Kalau nyesat-nyesatin orang memang hal yang gampang. hanya ada dua faktor; bisa jadi ia terlambat lahir atau memang lahir nya “sesar” alias tidak normal. Walhasil agama ini seperti mainan dan para tokoh agama dianggap keset. demikianlah kalau belajar agama di madrasah yang kurikulumnya dibentuk oleh inteligen kafir.

Baik, begini...
Perhatikan penjelasan kami baik-baik..

Membahas Aqidah Asy’ariyyah, ini tidak cukup waktu 3 hari 3 malam; saking panjangnya. Kalau pun saya jelaskan secara rinci kepada anda; mulai dari sejarah, latar belakang kemunculan, dan siapa para tokoh penggagasnya berdasarkan kitab-kitab turots, anda ngga bakal faham. Bukan menjengkali anda, tapi kami bicara berdasarkan fakta.

Intinya begini. Asy’ariyyah adalah sebuah Teologi dasar dalam beragama yang di sandarkan kepada Al-Imam Abu Hasan Al-Asy’ari Rahimahullah. Beliau adalah Ulama besar ahli kalam bermazhab Syafi’i. Nah, para penganut AQIDAH yang di usung oleh Al-Imam Abul Hasan Al-Asy’ari disebut kaum Asy’ariyyah/Asya’iroh.

Lalu apa bedanya dengan kaum Salafiyyah (Ahlul Atsar) ?

Jangan cari BEDANYA dulu. Tapi cari persamaannya.

PERSAMAANNYA: Mengimani rukun iman dan rukun islam; berhukum pada Qur’an, Sunnah, dan Ijma’; meyakini Al-Quran sebagai Kalamullah & bukan makhluq; menolak sifat ghulluw dalam filsafat dan ilmu kalam; meyakini empat khulafaur rasyidin sebagai khalifah sah setalah baginda Nabi; tidak mengkafirkan pelaku dosa besar dan ahlul qiblah; meyakini jihad fii sabiilillah sebagai hukum yang tegak sampai hari kiamat; meyakini Syariat Allah sebagai Undang-undang yang berhak dan mesti di terapkan dalam kehidupan; dan yang terakhir MENETAPKAN PRINSIP TAUHID DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH & MENJAUHI KESYIRIKAN.

Singkat kata, Asy’ariyyah dan Salafiyyah lebih banyak kesamaannya dari sisi POKOK AJARAN ISLAM. hanya saja disana ada fihak-fihak tertentu yang sengaja membenturkan dua MAZHAB TEOLOGI ini untuk memecah belah barisan kaum muslimin. Dengan kata lain, ada strategi inteligen.

Nah, perbedaan yang mencolok antara Salafiyyah dan Asy’ariyyah adalah pada KONSEP TAUHID ASMA’ WA SHIFAT. yaitu konsep memahami nama-nama dan sifat-sifat Allah. Secara ilmiah, memang tidak bisa disatukan. tapi secara ukhuwah, bisa di satukan!

Kalangan Salafiyyah menolak metode takwil (tafsir) dalam memahami shifaat. tetapi mereka menggunakan metode itsbat (menetapkan) sehingga mereka dikenal dengan sebutan Ahlul Itsbat. Tujuannya, memahasucikan Allah dengan segala sifat yang ia sifati atas diri-Nya tanpa mengotak-ngatik maksud dan tujuannya karena Allah yang maha tahu atas makna dan hakikat sifat diri-Nya. Tokoh yang di kenal dalam teologi ini bernama SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH. Contoh: memahami kata “yadullah” (tangan Allah) dalam Al-Quran. Kalangan Salafiyyah menolak takwil terhadap ayat itu. artinya, mereka mengimani bahwa Allah punya tangan secara hakiki tetapi tangan Allah tidak serupa dengan tangan makhluq.

Sedangkan kalangan Asy’ariyyah menempuh metode TAKWIL/tafsir. yaitu mentakwil sifat-sifat Allah dengan tujuan memahasucikan Allah dari sifat KESERUPAAN dengan makhluq-Nya. tokoh utama dalam teologi ini dialah AL-IMAMUL HUDA ABUL HASAN AL-ASY’ARY. Kalangan ini mentakwil kata “yadullah” (tangan Allah) dalam Al-Quran. Artinya, mereka memalingkan maknanya kepada makna lain yaitu: KEKUASAAN ALLAH.

*“Lalu Ustad sendiri ambil pendapat yang mana?”*

Kami secara pribadi, berpijak pada Ulama Ahlut Tafwidh sebagaimana yang dikatakan Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Itqon fii Ulumil Qur’an. Artinya, menempuh metode tafwidh, yakni menyerahkan maknanya. Kami mengimani ayat atau hadits yang menyebutkan kata “yadun” (tangan) bagi Allah, tetapi kami menyerahkan makna tangan itu sendiri kepada Allah.

Adapun Aqidah Asy’ariyyah menetapkan 7 sifat; hayah, kalam, ilmu, qudrah, iradah, sam’u, dan bashiir...., dan mereka mentakwil sifat-sifat ikhtiyariyyah bagi Allah.

Secara pribadi, sampai hari ini (tidak tahu kalau hari esok) kami BELUM BISA MENERIMA TEOLOGI ASY’ARIYYAH berdasarkan beberapa alasan:

*1=>* Asy’ariyyah cenderung mendahulukan akal daripada naql; mengimani Allah lewat logika (al-huduuts wal qidam).

*2=>* Standar iman menurut Asy’ariyyah hanya at-tashdiq bil qalb.

*3=>* Menurut Asy’ariyyah, Al-Qur’an ialah makna azali yang berdiri sendiri tanpa huruf dan suara.

Namun, kami juga merasa keberatan jika Asy’ariyyah di golongkan kepada Firqoh sesat atau dianggap sesat sebagaimana dalam buku berjudul *“Mulia Dengan Manhaj Salaf” karya Ustad Yazid Bin Abdul Qadir Jawaz*. Kami tidak setuju atau keberatan dengan beberapa alasan:

*1=>* Imam As-Safarayini Rahimahullah berkata:

 أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ ثَلَاثُ فِرَقٍ: الْأَثَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَالْأَشْعَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو الْحَسَنِ الْأَشْعَرِيُّ - رَحِمَهُ اللَّهُ، وَالْمَاتُرِيدِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو مَنْصُورٍ الْمَاتُرِيدِيُّ، وَأَمَّا فِرَقُ الضَّلَالِ فَكَثِيرَةٌ جِدًّا

“Ahlus Sunnah ada tiga kelompok

- Al Atsariyah, para pengikut Atsar, imam mereka adalah Imam Ahmad bin Hambal Radhiyallahu’anhu.

- Al Asy'ariyah,  imam mereka adalah Imam Abul Hasan Al- Asy'ari Rahimahullah

- Al Maturidiyah, imam mereka adalah Imam Abu Manshur Al Maturidi Rahimahullah.

Adapun firqoh sesat sangat banyak... ”

(Imam Syamsuddin As Safarayini, Lawami' Al Anwar Al Bahiyah wa Sawathi' Al Asrar Al Atsariyah, 1/73)

*2=>* Dalam kitab Majmu' Al Fatawa, 4/16 , Al-Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah juga memberikan kesaksian positif untuk Al Asy'ariyah.

وَأَمَّا لَعْنُ الْعُلَمَاءِ لِأَئِمَّةِ الْأَشْعَرِيَّةِ فَمَنْ لَعَنَهُمْ عُزِّرَ. وَعَادَتْ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ فَمَنْ لَعَنَ مَنْ لَيْسَ أَهْلًا لِلَّعْنَةِ وَقَعَتْ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ. وَالْعُلَمَاءُ أَنْصَارُ فُرُوعِ الدِّينِ وَالْأَشْعَرِيَّةُ أَنْصَارُ أُصُولِ الدِّينِ.

“Adapun melaknat para ulama asy'ariyah, maka melaknat mereka mesti dita'zir (dihukum), dan laknat itu kembali kepada pelakunya. Barangsiapa yang melaknat org yang tdk berhak dilaknat maka laknat itu kembali kepada si pelaknat. Para ulama adalah pembela cabang-cabang agama, dan GOLONGAN ASY’ARIYYAH ADALAH PEMBELA-PEMBELA USHULUDDIN/DASAR AGAMA”.

*3=>* Para imam dan ulama kaum muslimin seperti Imam Ibnu Hajar Al 'Asqalani, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, Imam An-Nawawi, Imam Ibnu Furak, Ibnul Jauzi, Al-Ghazali, Al Bulqini, Al-Baqilani, Al-juwaini, Abu Syamah, Ibnu An-Nahwi, As-Suyuthi, Ali Al-Qari, Zakariya Al-Anshari, Al-Qalyubi, Al Qasthalani, ... dll -Rahimahumullah- yang mana sebagian kitab-kitab mereka kita pelajari bahkan di pelajari di Univeristas Islam Madinah, SEMUA INI ADALAH ASY’ARIYYAH. Maka, menyebut Asy'ariyyah sebagai kelompok sesat sama juga menuduh sesat sedemikian banyak imam umat Islam. Tentunya ini sangat berbahaya, selain sangat tidak etis_

KESIMPULAN: kami tidak menerima teologi Asy’ariyyah pada bagian tertentu, namun tidak otomatis kami menafikan Asy’ariyyah sebagai ahlul qiblah (kaum muslimin) yang memiliki sifat AS-SAWADUL A’ZHOM (ummat mayoritas) yang mustahil bersepakat di atas kesesatan.

Kami keberatan bila Asy’ariyyah di anggap sesat, sebagaimana pula kami keberatan jika AQIDAH SALAFIYYAH dianggap Mujassimah. Wallahul Musta’an.

Berita Unik Negara Indonesia (BUNI) adalah sebuah blog yang menyajikan berbagai berita unik yang ada di Indonesia. Dibuatnya blog ini sebagai eksplorasi diri di tengah kesibukan hari-hari kerja. Setiap berita yang disajikan diambil dari berbagai sumber terpercaya.


EmoticonEmoticon